BAB IV
MERANCANG KARYA ILMIAH
A.
Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah
Karya
ilmiah atau tulisan ilmiah
adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan (bukan
fiksi). Misalnya, tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang
diperoleh melalui studi kepustakaan,
penelitian, atau pengalaman di lapangan.
Beberapa
bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai
berikut.
berikut.
1.
Judul
Judul
mencerminkan konsistensi dengan ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
Contoh:
“AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA (Studi Deskriptif tentang Kecerdasan
Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung”
Siswa SMA Labschool UPI Bandung”
Dari
judul diatas dapat diketahui bahwa :
a. masalah
yang diteliti
|
:
|
aktivitas pergaulan dan prestasi
belajar siswa |
b.
ruang lingkup penelitian
|
:
|
kecerdasan emosi dan intelektual
siswa |
c.
tujuan penelitian
|
:
|
mengetahui ada tidaknya hubungan
antara aktivitas pergaulan dengan |
d.
subjek penelitian
|
:
|
siswa SMA Labschool UPI Bandung
|
e.
metode penelitian
|
:
|
deskriptif-komparatif
|
2.
Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada
latar belakang masalah
dimaksudkan untuk menjelaskan
alasan timbulnya masalah
dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi
pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun
dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.
b. Perumusan Masalah
Masalah
adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk
pertanyaan mengapa,
bagaimana. Masalah itu pula yang
nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.
c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)
Tujuan
merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah
pada karya ilmiah itu.
d. Manfaat
Perlu
diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau
kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan
suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga
tertentu.
kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan
suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga
tertentu.
3.
Kerangka Teoretis
Kerangka
teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan.
Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan
hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis.
Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan
hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis.
4.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian diartikan sebagai
prosedur atau tahap-tahap penelitian,
mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya. Metode- metode penelitian misalnya sebagai
berikut.
a.
Metode deskriptif, yakni metode penelitian
yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta
secara apa adanya,
tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta
yang bersifat kuantitatif (statistika) ataupun fakta kualitatif.
b.
Metode
eksperimen, yakni metode
penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran
atas suatu gejala
setelah mendapatkan perlakuan.
c.
Metode penelitian kelas, yakni metode
penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang
terjadi pada kelas tertentu.
5. Pembahasan
Bagian
ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait
dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada
bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan,
wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang;
diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada
bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan,
wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang;
diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan
merupakan pemaknaan kembali dari
keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Peneliti harus pula menyusun
rekomendasi atau saran-saran yang dapat menjadikan sebuah karya ilmiah yang telah diteliti menjadi lebiih baik .
keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Peneliti harus pula menyusun
rekomendasi atau saran-saran yang dapat menjadikan sebuah karya ilmiah yang telah diteliti menjadi lebiih baik .
7.
Dafar Pustaka
Dafar
pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai
landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik
itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-
sumber lain dari internet. Susunan penulisan dafar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.
landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik
itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-
sumber lain dari internet. Susunan penulisan dafar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan penerbit.
B.
Bentuk Penyajian Karya Ilmiah
Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis,
yaitu :
1.
Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam
bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya
ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran
atau majalah. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, bahasanya mudah
dipahami namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya
ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran
atau majalah. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, bahasanya mudah
dipahami namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
2.
Bentuk Semiformal
Bentuk karya ilmiah semiformal umumnya
digunakan dalam berbagai jenis laporan
biasa dan makalah. Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a.
halaman judul,
|
e.
pembahasan,
|
b.
kata pengantar,
|
f. simpulan, dan
|
c.
dafar isi,
|
g.
dafar pustaka.
|
d.
pendahuluan,
|
|
3.
Bentuk Formal
Karya
ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis, seperti dalam skripsi, tesis, atau
disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut.
kelengkapan akademis, seperti dalam skripsi, tesis, atau
disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut.
a. Judul
|
h. Bab Metode penelitian
|
b. Tim pembimbing
|
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
|
c. Kata pengantar
|
j. Bab Simpulan dan rekomendasi
|
d. Abstrak
|
k. Dafar pustaka
|
e. Dafar isi
|
l. Lampiran-lampiran
|
f. Bab Pendahuluan
|
m. Riwayat hidup
|
g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoritis
|
|
C. Penyajian Karya
Ilmiah
Penyajian
karya ilmiah hendaknya sebagai berikut:
1. Sistematis,
susunan teks dan sistematikanya teratur dengan pola yang baku.
2. Logis,
isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat.
3.
Objektif
(impersonal), pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum atau tidak
didasari pandangan pribadi penulisnya
semata.
semata.
4.
Faktual,
kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang
sesungguhnya.
sesungguhnya.
5.
Ragam bahasa
yang digunakan harus lugas atau bermakna denotatif. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami
perubahan,
sesuai dengan konsep asalnya (makna sesungguhnya). Adapun lawan dari denotasi yaitu makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Perhatikan contoh berikut:
sesuai dengan konsep asalnya (makna sesungguhnya). Adapun lawan dari denotasi yaitu makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Perhatikan contoh berikut:
No.
|
Denotasi
|
Konotasi
|
||
Contoh
kalimat
|
Makna
|
Contoh kalimat
|
Makna
|
|
1.
|
Tangan kiri Arman
terkilir sewaktu
bermain bola.
|
posisi,
lawan dari
kanan
|
Partai politik yang beraliran kiri dilarang di
Indonesia.
|
ideologi,
aliran politik
|
2.
|
Malam ini udara
terasa sangat
panas.
|
Suhu
|
Hatiku panas begitu melihat Ahmad
dimarahi Pak Lurah.
|
emosi, marah
|
3.
|
Adikku senang
mengenakan
pakaian hitam
bila keluar rumah.
|
Warna
Gelap
|
Ia sudah insaf, tidak ingin lagi tenggelam
ke
dalam dunia hitam.
|
kemaksiatan,
kehinaan
|
D.
Langkah-Langkah Menyusun Karya Ilmiah
Untuk
menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita
tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik, hal-hal yang harus diperhatikan pada langkah ini adalah
topik/masalah itu haruslah:
a. menarik perhatian penulis,
b. dikuasai penulis,
c. menarik dan aktual, serta
d. ruang lingkupnya terbatas.
2.Membuat
kerangka tulisan, Langkah ini penting dilakukan untuk
menjadikan tulisan kita tersusun secara lebih sistematis.
3. Mengumpulkan
bahan, mengupulkan bahan yang dimaksud dapat bersumber dari buku, jurnal
ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber-sumber lainnya.
Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
Adapun data itu sendiri dapat diperoleh melalui kegiatan observasi,
wawancara, angket, dan teknik-teknik pengumpulan data lainnya.
4.
Pengembangan
kerangka menjadi teks yang utuh dan lengkap, langkah pengembangan tersebut
harus pula memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku
pada penulisan karya ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar